PGSD WATES
Gedung Layanan Akademik UNY Kampus Wates |
Sedikit
bercerita, prodi PGSD merupakan program study
yang akan menciptakan calon-calon guru SD. Anggap saja jembatan bagi seseorang
yang bercita-cita sebagai guru SD. Ehh.. tapi tak semua yang masuk PGSD itu
bercita-cita menjadi guru SD. Hal itu benar-benar nyata adanya, dan mengapa
opini tersebut ada. Jawabannya simpel karena prodi PGSD menjadi pelarian,
menjadi tempat singgah ketimbang tidak kuliah. Anggap saja hanya setengah hati.
Lalu ke mana setengah hatinya yang lain? Yang pasti ke tempat yang lebih baik
yang dianggap lebih wow ketimbang
prodi PGSD.
PGSD
merupakan prodi yang cukup banyak diminati. Selain itu kuota PGSD itu sendiri
cukup banyak, yakni sekitar 240 orang. Nantinya akan dibagi menjadi 6 kelas,
sedangkan setiap kelas akan berisi 40-45 mahasiswa. Yang paling spesial prodi
PGSD itu sendiri tidak dapat ditemukan di UNY pusat (Kampus Karangmalang), melainkan berada
di kampus wilayah. Mungkin bisa dibilang mengagetkan, tapi setelah dirasa
mungkin kampus wilayah memang cukup kondusif untuk jalannya perkuliahan. Kampus
wilayah tersebut dibagi menjadi tiga. Pertama adalah kampus Mandala, kedua
kampus Bantul, dan yang ketiga adalah kampus Wates atau biasa disebut kampus 4.
Mengenai
kampus Wates, tak perlu khawatir bagi anak rantau jika menuju pusat karena
telah disediakan shuttlebus UNY. Dari kampus Wates, terdiri dari
3 fakultas dan 5 prodi. Tiga fakultas tersebut adalah FIP, FIK, dan FE.
Sedangkan 5 prodi tersebut adalah prodi PGSD, PGSD-Penjas, Manajemen Pemasaran, Akuntansi, dan Sekretari. Sedangkan Wates sendiri
memiliki berbagai macam fasilitas yang cukup memadai dibandingkan dengan kampus
wilayah lain.
Fasilitas
tersebut seperti kolam renang Internasional. Yakni kolam renang yang menjadi
unggulan Kampus Wates. Selain itu gedung Layanan Akademik atau biasa disingkat
GLA merupakan gedung yang tertinggi di Kulon Progo. Gedung yang cukup elegan
dan begitu terkenal ini memang cukup menarik, terutama letaknya yang tepat persis
berada di samping kolam renang.
Mengenai
PGSD itu, makulnya tak jauh berbeda dengan mata pelajaran anak SD. Semuanya
mempelajari mengenai pelajaran yang sifatnya mendasar, sekalipun meluas itu
cukup menjadi bekal mahasiswa PGSD setelah menjadi guru SD. Akan tetapi ada
makul yang dipelajari oleh mahasiswa PGSD tapi tidak diajarkan untuk anak SD.
Makul tersebut seperti Psikologi dan Inklusi. Keduanya sangat membantu agar
mendukung pembelajaran, khususnya mengenai model pembelajaran dan trik-trik
pengajaran, terutama Psikologi.
Inklusi?
Kenapa anak PGSD harus belajar inklusi? Serentak bertanya-tanya sama yang
namanya inklusi. Terutama untuk para maba. Tak pernah terpikir jika akan
mendapat makul inklusi. Yakni makul yang mempelajari mengenai anak berkebutuhan
khusus. Mulai dari pembelajarannya, pengendalian anak inklusi, hingga seluk
beluk anak inklusi. Yang spesial dalam perkuliahan inklusi mahasiswa dituntut
mengenal lebih jauh inklusi serta bagaimana cara membimbing anak inklusi. Nah
bagaimananya ini yang menjadi daya tarik, karena sekelompok grup yang
presentasi akan menyimulasikan pengajaran terhadap anak inklusi. Paling tidak
dari mahasiswa yang tidak presentasi akan diambil 2 sukarelawan untuk menjadi
anak inklusi dan akan diampu oleh guru kelas.
Satu
hal hikmah yang perlu diperhatikan adalah bersyukur dengan apa yang kita miliki
saat ini. Terutama bagi saya pribadi berpura-pura menjadi anak inklusi teramat
susah. Itu menandakan bahwa begitu banyak kekurangan mereka dibandingkan kita.
Namun dengan kekurangan yang mereka miliki ada beberapa hal tertentu yang
mendorong mereka sehingga memiliki potensi yang luar biasa.
(Meilyana Santika, 2E)
PGSD WATES
Reviewed by HIMA PGSD KAMPUS WATES
on
Rabu, Januari 31, 2018
Rating:
Tidak ada komentar