PEMUDA SEBAGAI GARDA MUDA DALAM MELAWAN COVID-19

PEMUDA SEBAGAI GARDA MUDA DALAM MELAWAN COVID-19

Oleh : Elfa Dwi Astuti (PGSD 2E)

Tidak pernah terbayangkan, berawal dari kota Wuhan, China, kini severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau Virus Corona menjadi pandemi yang begitu menakutkan di dunia. Infeksi virus SARS-CoV-2 sering dikenal sebagai coronavirus disease (COVID-19) ini menyebar dengan sangat cepat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Banyak masyarakat menjadi gelisah dan khawatir, hingga fenomena panic buying pun terjadi masyarakat dan menyebabkan kenaikan harga dan kelangkaan bahan pokok makanan serta alat medis seperti masker. Pandemi Covid-19 yang kian hari kian merebak, juga berdampak buruk di berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan, politik, sosial, bahkan ekonomi.
Ironisnya, sebelum Covid-19 sampai di Indonesia, banyak dijumpai pemuda yang menjadikan Covid-19 sebagai bahan lelucon dan meme di media sosial. Sebagai garda muda, pemuda memiliki tanggung jawab ikut serta mencegah virus ini masuk ke Indonesia, atau bahkan berempati membantu negara lain yang sudah terdampak. Bukannya justru menjadikan Covid-19 sebagai bahan lelucon di media sosial. Sungguh mengecewakan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pemuda Indonesia mencapai 64,19 juta jiwa. Dengan jumlah pemuda yang sangat banyak, seharusnya pemuda dapat memberikan kontribusi yang lebih dalam memerangi COVID-19. Saya pemuda, lalu apa yang bisa saya lakukan untuk Indonesia?
Sebagai pemuda, saya tergerak menciptakan solusi untuk para pemuda dalam berperan serta menjadi garda muda dalam melawan Covid-19 di Indonesia. Pemuda sebagai agent of change, seharusnya dapat mengoptimalkan kemampuan dirinya dengan ikut andil berperan dan berkontribusi secara nyata bersama pemerintah, dan masyarakat dalam menghentikan persebaran Covid-19 dan menangani dampak dari pandemi ini. Peran pemuda sebagai garda muda bangsa dapat direalisasikan dengan menjadi penggerak Sosial Distancing, berani menjadi relawan kemanusiaan, menginisiasi inovasi menangani dampak Covid-19, dan menjadi komunikator serta edukator di masyarakat.

Pemuda Harus Menjadi Penggerak Social Distancing
        Sejak Covid-19 mulai menyebar di Indonesia, pemerintah langsung menghimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan tindakan “Social Distancing”. Tindakan tersebut antara lain menjaga jarak minimal satu meter, himbauan belajar dan  bekerja di rumah, serta anjuran tidak keluar rumah. Serangkaian tindakan social distancing diharapkan pemerintah dapat mencegah orang sakit untuk melakukan kontak dengan orang lain, dan yang terpenting adalah mengurangi atau menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
         Di sinilah peran generasi muda, sebagai sosok yang muda, dinamis, optimis, dan penuh energi, yang diharapkan bisa ikut membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan menjadi penggerak social distancing. Langkah ini bisa dimulai dari diri pemuda sendiri. Revolusi mental itu penting. Sangking pentingnya, hal itu harus dimulai dari diri kita sendiri dan sebarkan kepada orang-orang terdekat kita. Jumlah pemuda Indonesia sangatlah banyak. Bayangkan apabila semua pemuda di Indonesi menerapkan social distancing dengan benar dan menyerukan kepada orang lain, kemudian orang di sekitarnya meniru tindakan tersebut, dan menyebarkan kepada orang lain lagi. Maka, bisa dikatakan hampir semua orang bisa menerapkan social distancing, dan rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia dapat terputuskan.

‌Pemuda Menjadi Relawan Kemanusiaan Melawan Covid-19
  Pemuda memiliki kecepatan, ketangguhan, dan keberanian yang dapat digunakan untuk membantu banyak pihak, seperti tenaga kesehatan, polisi, maupun masyarakat umum. Pemuda harus berani terjun menjadi relawan dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Minimal menjadi relawan bagi sekitar yang membutuhkan dukungan makanan dan obat dengan tetap menjaga prinsip pembatasan sosial. Pemuda dapat menggunakan jejaring yang mereka miliki, seperti meminta bantuan dan dukungan keluarga, teman, dan tetangga untuk membantu atau mengunakan layanan online. Kemudian bantuan tersebut dapat disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dan terdampak Covid-19. Pemuda dapat berhubungan dengan orang di sekitarnya melalui telepon dan platform media sosial agar tetap sesuai dengan protokol kesehatan.

Pemuda Menginisiasi Inovasi Baru untuk Menangani Masalah Akibat Covid-19
        Pemuda sangat berpotensi membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan yang diakibatkan pandemi Covid-19 di masyarakat. Pemuda memiliki kecerdasan dan jejaring untuk menginisiasi inovasi berbasis teknologi sehingga memudahkan masyarakat yang terdampak Covid-19 maupun menangani persebaran virus ini. Oleh karena itu, pemuda harus bisa memanfaatkan potensinya tersebut untuk menciptakan produk-produk yang efektif dan berguna membantu masyarakat dan pemerintah. Hal ini bisa dilakukan oleh semua pemuda, terutama pemuda yang merupakan seorang mahasiswa. Mahasiswa harus bisa menginisiasi inovasi terbaik karya mereka untuk mengatasi dampak dari Covid-19 sesuai dengan bidang studi mereka masing-masing, antara lain:
Mahasiswa Bidang Studi Keguruan
  Mahasiswa ini dapat menciptakan inovasi untuk membantu para pendidik dan para siswa dalam proses pembelajaran di rumah. Dengan perkembangan teknologi, mahasiswa dapat menciptakan inovasi pembelajaran yang efektif untuk membantu siswa selama proses pembelajaran dalam jaringan atau daring, inovasi tersebut seperti membuat aplikasi pembelajaran.
Mahasiswa Bidang Studi Teknik
  Mahasiswa bidang ini dapat menciptakan inovasi terbaru untuk membantu pemerintah mengurangi persebaran Covid-19 di Indonesia dengan kemampuan mereka dan teknologi yang ada. Inovasi ini seperti menciptakan bilik disinfektan dan alat kesehatan.
Mahasiswa Bidang Studi Kesehatan
  Mahasiswa bidang kesehatan sangat berpotensi untuk menciptakan inovasi untuk membantu para tenaga medis dan masyarakat, seperti berusaha mencari vaksin untuk virus Corona, menciptakan cairan disinfektan ramah lingkungan, atau cairan hand sanitaizer.

Pemuda Ikut Serta Menjadi Komunikator dan Edukotar di Masyarakat
  Pemuda diharapkan untuk menjadi agent of change, yaitu pihak yang mendorong terjadinya transformasi dunia ini ke arah yang lebih baik melalui efektifitas, perbaikan dan pengembangan.  Melalui teknologi, pemuda dapat mengencarkan, mengajak, dan mengalakan edukasi pada masyarakat semasif mungkin. Pemuda harus menghimbau sesering mungkin tindakan-tindakan pencegahan Covid-19 kepada masyarakat. Menjadi edukator dan komunikator di masyarakat, seperti mengedukasi masyarakat tentang cara cuci tangan yang baik dan menginformasikan pada masyarakat perihal virus Corona dan pencegahannya. Sehingga masyarakat menjadi tahu, menerapkan pencegahan tersebut.
  Dapat kita ketahui, meskipun Presiden RI sudah menghimbau masyarakat untuk belajar, bekerja dan beribadah di rumah. Kenyataannya, masih banyak masyarakat Indonesia yang ngeyel atau membandel dengan himbauan tersebut. Sebagian masyarakat bahkan ada yang menganggap bahwa kebijakan pemerintah untuk meliburkan sekolah di beberapa wilayah menjadi kesempatan emas untuk mereka berlibur bersama keluarga. Oleh karenanya, di sinilah peran pemuda untuk membantu orang-orang di sekitar kita meninggalkan kekolotan mereka. Jelaskan dan ingatkan masyarakat tentang pentingnya stay at home.
  Semua warga negara Indonesia mempunyai peran dan tugas dalam membantu menghadapi Covid-19, salah satunya generasi muda sebagai agent penerus bangsa. Diharapkan dengan mengoptimalkan peran pemuda dapat memutus rantai persebaran Covid-19 di Indonesia. Jika pemuda tidak mau berkontribusi, lantas siapa lagi yang akan meneruskan memperjuangkan bangsa Indonesia?



Referensi :
Badan Pusat Statistik. Statistik Pemuda Indoonesia 2019. Online. https://www.bps.go.id/publication/2019/12/20/8250138f59ccebff3fed326a/statistik-pemuda-indonesia-2019.html (diakses pada 28/05/2020 pukul 14.25)

https://wargamuda.com/youth-policy/pandemi-covid-19-pemuda-indonesia-bisa-apa/ (diakses pada 03/05/2020 pukul 20.40)
https://telisik.id/news/satgas-pemuda-covid-19-dibentuk-kapolda-dan-gubernur-dukung-penuh (diakses pada 03/05/2020 pukul 21.33)
PEMUDA SEBAGAI GARDA MUDA DALAM MELAWAN COVID-19 PEMUDA SEBAGAI GARDA MUDA DALAM MELAWAN COVID-19 Reviewed by HIMA PGSD KAMPUS WATES on Jumat, Juli 03, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar



Image Link [https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrL6cvoVYuq-zfNdhNa8dZztuGRi8M5lJ56D19m_jLXvJq9vT4dtXftukU6YJW6t35aKqlyckcrgJXOR_M13yXg5cqM9uXiOcCTaOblTUpvuS-yRoQdkrOxRsS4ZlFCIW8i2tzDK2sA1c/s1600/HIMA.png]

Author Name [HIMA PGSD UNY Kampus Wates]

Author Description [Organisasi yang memfasiitasi mahasiswa PGSD UNY Kampus Wates untuk mengembangkan softskill maupun hardskill-nya]



Facebook Username [#]

Twitter Username [pgsdwates]

GPlus Username [#]

Pinterest Username [#]

Instagram Username [pgsdwates]